Jurnal Sinta

16 Likes Comment

Jurnal Sinta atau Science and Technology Index (SINTA) merupakan wadah yang digunakan untuk melakukan indeks jurnal nasional. Semua jurnal yang sudah terakreditasi oleh ARJUNA bisa masuk indeks dan diurutkan sesuai dengan sitasi dan standar akreditasinya.

Menristek Dikti tidak lagi menilai jurnal menjadi A, B, atau tidak terakreditasi saja. Namun, membaginya lagi menjadi beberapa tingkatan agar lebih luas dan mencakup banyak jurnal dari universitas atau perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Cara Download Jurnal Internasional dengan Mudah

Kebijakan Pendanaan Riset di Indonesia

Hadirnya indeks jurnal bernama Sinta ini tidak lepas dari peran pemerintah yang ingin memajukan sektor riset. Pada tahun 2020 saja pendanaan untuk sektor ini cukup besar yaitu mencapai Rp1,37 triliun untuk membiayai 28.731 judul riset.

Kampus yang mendapatkannya merupakan perguruan tinggi yang sudah memiliki badan hukum, perguruan tinggi non badan hukum, dan perguruan tinggi swasta. Semua mendapatkan porsi yang sama asalkan melakukan riset secara aktif setiap tahunnya.

Dengan suntikan dana yang cukup besar ini diharapkan seluruh riset bisa berjalan dengan baik. Riset akan menghasilkan tulisan ilmiah yang bisa diakses oleh semua orang sehingga mereka bisa mendapatkan pengetahuan baru. Hasil tulisan yang ada dalam jurnal juga bisa sebagai rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Selain memberikan pendanaan yang cukup besar kepada para peneliti. Kucuran dana kini juga untuk mengembangkan website dengan sistem indeks Sinta. Semua jurnal yang sudah terserah verifikasi atau terakreditasi oleh Arjuna bisa masuk ke sini.

Selanjutnya, pengguna atau akademisi bisa melakukan akses ke jurnal dengan melakukan pencarian. Berbagai jenis jurnal dan tulisannya bisa terlihat sehingga pengetahuan yang sudah dikembangkan bisa dinikmati oleh banyak orang.

Fungsi dari Jurnal Sinta

Ada beberapa fungsi Sinta sebagai jurnal indeks. Beberapa fungsi yang paling umum terdiri dari.

1. Portal untuk mengukur IPTEK di Indonesia

Salah satu fungsi paling penting dari indeks cinta ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kemajuan iptek di Indonesia. Karena indeks akan mengukur sitasi hingga mendaftar berapa banyak jurnal yang terbit setiap tahunnya, perkembangan riset di Indonesia bisa diukur dengan baik.

Harapannya setelah indeks ini muncul dan tampil secara publik. Para akademisi khususnya dosen hingga guru besar bisa menggenjot tulisan ilmiah atau penelitian yang mereka lakukan. Dengan begitu, berbagai tulisan ilmiah baru akan muncul setiap tahunnya dalam jumlah banyak.

2. Mengetahui kinerja para akademisi di Indonesia

Fungsi lain dari indeks ini adalah untuk mengetahui seberapa besar akademisi sudah bekerja dengan baik. Indeks bisa untuk mencari penulis atau peneliti dan apa saja yang sudah dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah terindeks.

Dari sini akan terlihat dengan jelas Apa saja hasil pekerjaan yang sudah terpublikasi dengan baik. Selain itu Anda juga bisa mengetahui dengan siapa saja akademisi tersebut melakukan kerjasama dalam menciptakan atau membuat tulisan ilmiah yang berkualitas.

3. Dimanfaatkan sebagai ruang arsip

Seluruh tulisan ilmiah yang masuk pada jurnal nasional akan tersimpan dan masuk ke dalam arsip yang ada pada Sinta. Semua tulisan yang baru atau lama akan tersimpan dengan baik sehingga memudahkan semua orang untuk mencari di kemudian hari.

Karena berfungsi juga sebagai arsip, orang lain bisa memanfaatkannya untuk membaca atau menggunakan beberapa jurnal yang ada sebagai referensi tulisan baru. Dengan sistem ini, diharapkan perkembangan tulisan ilmiah di Indonesia bisa berjalan dengan baik.

4. Alat pengindeks internasional

Di kemudian hari diharapkan jika indeks ini hampir mirip dengan Scopus. Suruh tulisan akan terindah dengan baik dan diakui oleh dunia internasional. Apalagi saat ini sistem grading juga sudah diterapkan dengan sangat baik dan evaluasinya berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Keunggulan Jurnal Sinta

Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh jurnal ini dibandingkan dengan yang lain. Secara umum keunggulan dari Jurnal Sinta terdiri dari.

  • Fitur sitasi dan indeks dalam setahun. Fitur ini bisa untuk melihat sitasi dari Google scholar dan Scopus. Jadi akan terlihat bagaimana performa dari jurnal yang terindeks di sana.
  • Fitur networking juga ada sehingga Anda bisa melihat dengan jelas siapa saja penulis yang mengerjakan tulisan tertentu. Anda juga tahu bagaimana mereka bekerja sama dan siapa saja orang yang melakukannya.
  • Menyediakan research output, berbagai hasil riset yang sudah didanai oleh pemerintah bisa terindex di sana dan tersedia dalam bentuk digital. Oleh karena itu, anda bisa dengan mudah untuk melihat dan membaca seluruh jurnal yang tersedia di sana sebagai bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan.
  • Menyediakan fitur skor dengan lengkap sehingga anda bisa dengan mudah melakukan filter sesuai dengan peringkat. Dari fitur ini akan terlihat jurnal mana saja yang memiliki peringkat paling tinggi hingga terendah.
  • Tidak memerlukan biaya sama sekali untuk melakukan pendaftaran baik itu penulis atau author. Hal senada juga berlaku jika jurnal baru ingin masuk dan terindeks di sini. Pemerintah menyediakan nya semata-mata untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Peringkat Jurnal Sesuai dengan Sinta

Berdasarkan Permenristekdikti Nomor 9 tahun 2018 dan Perdirjen Risbang no 19 tahun 2018, Sinta akan membagi ranking menjadi enam. Jadi, tidak menggunakan lagi standar A, B, atau tidak terindeks lagi.

Kategori JurnalKeterangan Indeks
Jurnal Sinta 1 - S1Terakreditasi peringkat satu (1) dengan nilai akreditasi  85 ≤ n ≤ 100.
Jurnal Sinta 2 - S2Terakreditasi peringkat dua (2) dengan nilai akreditasi  70 ≤ n ≤ 85.
Jurnal Sinta 3 - S3Terakreditasi peringkat tiga (3) dengan nilai akreditasi  60 ≤ n ≤ 70.
Jurnal Sinta 4 - S4Terakreditasi peringkat empat (4) dengan nilai akreditasi  50 ≤ n ≤ 60.
Jurnal Sinta 5 - S5Terakreditasi peringkat lima (5) dengan nilai akreditasi  40 ≤ n ≤ 50.
Jurnal Sinta 6 - S6Terakreditasi peringkat enam (6) dengan nilai akreditasi  30 ≤ n ≤ 40.

Hingga paruh pertama 2021, sudah ada total sekitar 5990 jurnal nasional dari perguruan tinggi di Indonesia. Dari jumlah itu, sekitar 94 jurnal memiliki kategori S1. Selanjutnya untuk kategori S2 dan S3 berjumlah 911 jurnal dan 1167 jurnal.

Kategori selanjutnya S4, S5, dan S6 berturut-turut memiliki jumlah jurnal sebanyak 1991 jurnal, 1598 jurnal, dan 229 jurnal.

Jurnal yang ada pada kategori S1, sebagian besar sudah ada indeks Scopus dan Garuda. Jadi, secara kualitas sudah paling tinggi untuk kategori jurnal nasional.

Akhir Kata

Adanya indeks jurnal Sinta menunjukkan jika pemerintah sudah sangat serius pada sektor riset. Mereka tidak ingin Indonesia mengalami ketertinggalan dalam hal publikasi jurnal ilmiah. Apalagi wadah ini bisa menekan kampus untuk terus mengeluarkan tulisan ilmiah baru baik dari mahasiswa atau dosen.

Sinta akan menjembatani berbagai kebutuhan literatur di Indonesia. Dalam beberapa tahun ke depan, indeks jurnal ini akan membantu semua orang dalam mendapatkan informasi yang berkualitas untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan.

You might like

About the Author: Aldo Faisal Umam

I like a teacher who gives you something to take home to think about besides homework.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kirim WA
Konsultasi Publikasi
Hello Edukasiana, Saya mau publikasi jurnal