Sebelum kamu membaca tentang ciri ciri buku non fiksi dalam artikel ini, mungkin kamu perlu tahu dulu contoh buku non fiksi. Supaya bisa membedaan jenis fiksi dan non fiksi dari contoh bukunya.
Untuk lebih yakin bahwa suatu buku termasuk jenis non fiksi maka Anda perlu mengetahui ciri ciri buku non fiksi. Ciri ciri ini akan membedakan jenis buku non fiksi dengan jenis buku fiksi.
Bagi Anda yang sudah terbiasa membaca buku non fiksi, dari cover buku saja sudah bisa terlihat perbedaannya. Tapi supaya lebih detail dalam melihat perbedaan ciri ciri karya buku fiksi dan non fiksi maka simak penjelasannya berikut ini.
Ciri Ciri Buku Non Fiksi
Pengertian dan ciri-ciri buku non fiksi adalah informasi yang perlu Anda khusketahui bagi pecinta buku, terutama jenis buku non fiksi. Apabila ada pertanyaan untuk menyebutkan 6 ciri ciri buku non fiksi, Anda bisa menjawab penjelasan dari ciri-ciri di bawah ini. Jelaskan ciri ciri buku non fiksi:
1. Bahasa yang formal atau baku
Ciri khas yang paling terlihat dari buku non fiksi adalah dari segi penyampaian. Penulisan buku non fiksi disampaikan dengan cara memakai bahasa formal. Bahasa formal yang dimaksud adalah tidak menggunakan tulisan macam-macam maupun bahasa alay.
Penulisan buku non fiksi harus menggunakan bahasa yang benar dan baik. Walaupun ada juga jenis buku non fiksi yang memakai bahasa yang lebih santai, seperti buku motivasi. Tetapi, meskipun santai penulisan harus menggunakan bahasa yang tepat.
Mengenai penulisan buku non fiksi, masing-masing penerbit mempunyai kategori yang berbeda. Ada penerbit buku yang tetap menerima buku yang memakai bahasa baku serta ide baru.
Tetapi, beberapa penerbit juga tetap menerima buku yang menggunakan bahasa sesuai dengan kepribadian atau karakter penulis. Namun, dari segi penyampaian tetap memakai ejaan yang benar. Hal ini menjadi kebijakan dari setiap penerbit.
2. Bahasa yang denotatif
Ciri ciri buku cerita non fiksi memakai bahasa denotatif. Arti dari bahasa denotatif yaitu memakai makna yang sebenarnya. Sehingga penulis menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca secara tegas, to the point, dan lengkap.
Hal ini berbeda dengan buku fiksi dimana penyampaian buku fiksi bisa memakai bahasa yang tidak sebenarnya serta pesan yang disampaikan juga tersamar.
Tujuan dari buku non fiksi memakai bahasa denotatif adalah supaya penulis bisa memberikan informasi kepada pembaca. Penyampaian informasinya juga tepat dan tidak berbelit-belit.
Bukan hanya memberikan informasi saja, buku non fiksi juga dapat memberikan inspirasi serta motivasi kepada pembaca.
3. Isinya berkaitan tentang fakta/aktual
Isi pesan dari buku non fiksi bersifat faktual dan fakta. Fakta yang ditulis sesuai dengan data yang didapatkan. Isi yang disampaikan juga memiliki sifat faktual yang membuat pembaca bisa langsung mendapatkan manfaat serta informasi yang disampaikan oleh penulis.
Terdapat beberapa kategori buku non fiksi, misalnya buku ajar, buku referensi, dan buku motivasi. Beberapa jenis buku non fiksi juga memiliki karakteristik yang berbeda.
4. Tulisannya bersifat ilmiah populer
Ciri selanjutnya dari buku non fiksi yaitu buku ini bisa penyampaiannya menggunakan gaya penulisan untuk ilmiah populer. Maksudnya adalah tulisan tidak selalu kaku dan cenderung itu-itu saja. Lalu, bagaimana bentuk dari tulisan ilmiah populer?
Saat Anda membaca laporan, makalah, skripsi, dan tesis yang merupakan contoh dari tulisan ilmiah populer Anda bisa mengetahui sendiri.
Mendapat julukan sebagai tulisan ilmiah populer karena karya tulis ini penyampaiannya menggunakan bahasa yang sesuai dengan audiens serta data yang penulis diambil menggunakan daftar pustaka, kajian, serta sumber referensi.
Sumber referensi yang dipakai bukan berarti langsung ditulis begitu saja oleh penulis. Namun, penulis akan memahaminya terlebih dahulu dan mencoba menyampaikan ulang memakai bahasa sendiri.
Penulis juga bisa melakukan kombinasi ide yang dimiliki serta ide yang berasal dari sumber referensi.
5. Isinya diambil dari yang sudah ada ataupun penemuan
Tujuan seorang penulis membuat buku non fiksi adalah untuk menyempurnakan ide atau gagasan dari ulasan naskah atau penulis yang terlebih dahulu.
Sehingga, untuk penulis buku non fiksi yang menulis dengan tema yang sama, isi yang sama, tetapi menggunakan bahasa yang berbeda sering dapat penolakan penerbit ternama. Penerbit-penerbit ternama biasanya akan mencari hal yang berbeda dan menarik.
Penulis buku non fiksi harus bisa menulis buku dengan selling point yang tinggi supaya buku tersebut bisa dengan mudah penerbit terima. Pastikan juga bahwa ide buku non fiksi tersebut asli dan unik.
Artikel Menarik: Judul - Judul Buku Non Fiksi
Tambahan: Ciri Ciri Buku Fiksi
Ciri-ciri buku non fiksi dan fiksi memiliki perbedaan yang cukup menonjol. Ciri buku non fiksi yang benar adalah kebalikan dari ciri buku fiksi. Untuk informasi agar bisa membedakan maka berikut ini ada penjelasan tentang ciri buku fiksi.
1. Imajinatif
Hal yang membedakan buku fiksi dengan non fiksi yaitu bersifat imajinatif. Arti dari imajinatif yaitu isi tulisan dari buku fiksi benar-benar sesuai dengan imajinasi atau rekaan dari penulis. Penulis bisa dengan bebas menuangkan imajinasi ke dalam tulisan yang ingin dia buat.
2. Kebenarannya relatif
Buku fiksi yang memiliki sifat imajinatif membuat karya fiksi memiliki kebenaran yang relatif. Artinya bahwa belum tentu jika tulisan fiksi benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Karena karya fiksi lahir dari imajinasi dan pikiran penulis.
3. Bahasanya bersifat konotatif
Umumnya, karya tulis fiksi ditulis menggunakan bahasa konotatif. Bahasa konotatif bisa diartikan juga bukan bahasa sebenarnya. Penulis menggunakan bahasa konotatif supaya tulisan semakin indah dan dapat menambah nilai rasa.
4. Tidak ada sistematika baku
Ciri buku fiksi adalah penulisan tidak menggunakan sistematika yang baku. Pemilihan kata-kata dalam buku fiksi juga cenderung bebas. Penulis buku fiksi dapat mengekspresikan pikiran dan gagasan untuk membuat serta menyusun tulisannya.
5. Menyasar emosi pembaca
Karya tulis fiksi penulisannya untuk menyasar perasaan atau emosi dari pembaca. Dengan kata lain, ciri buku fiksi kecuali menyasar logika pembaca. Buku fiksi juga penulisannya dengan melibatkan perasaan dari pembaca.
Agar bisa menyasar emosi audiens, penulis akan mengembangkan alur cerita serta memilih gaya bahasa yang bisa menggugah hati pembaca.
Ciri ciri buku fiksi dan non fiksi beserta contohnya yaitu:
Buku non fiksi:
- Buku biografi merupakan sebuah buku yang menjelaskan atau mengisahkan mengenai kisah hidup atau pengalaman seseorang yang ditulis dan diceritakan kembali oleh penulis (orang lain). Contoh buku non fiksi yang terkenal yaitu kisah perjalanan hidup Ir Soekarno, kisah karir dari Muhammad Toha, dan jenis buku biografi lainnya.
- Buku motivasi merupakan buku yang ditulis sesuai dengan kajian psikologi serta bisa membangkitkan semangat dari pembaca buku tersebut. Janis buku motivasi termasuk sebagai buku non fiksi karena penyusunannya menggunakan kajian dari ilmu psikologi.
Salah satu contoh buku motivasi populer di Indonesia adalah Mimpi Sejuta Dolar yang penulisnya adalah Merry Riana. Contoh buku non fiksi beserta identitasnya dan penulisnya:
Judul buku: Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar
Pengarang: Merry Riana
Penulis: Alberthiene Endah
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2014
Buku fiksi:
- Novel
Jenis buku fiksi yang banyak kita temui adalah novel. Novel merupakan suatu karangan fiksi yang berisi cerita mengenai tokoh utama serta pro dan kontra dalam cerita mulai dari awal sampai akhir yang memiliki klimaks sebagai salah satu strukturnya.
Contoh novel best seller tahun 2020 yaitu Pergi (Tere Liye), More of You (Acha Sinaga dan Andy Ambarita), dan Dilan 1990 (Pidi Baiq).
Akhir Kata
Ternyata, ciri ciri buku non fiksi sangat berbeda dengan jenis buku lainnya. Ciri tersebut yang membuat buku non fiksi bisa orang bedakan dengan mudah bahkan oleh orang awam. Membaca buku memberikan banyak manfaat, misalnya buku non fiksi yang dapat menambah wawasan pembaca.
Suka dengan konten seputar karya ilmiah? kunjungi terus edukasiana.net