Jika anda penyuka buku dengan jenis non fiksi maka kamu sama dengan saya, ya sama sama suka. Bagi yang biasa membaca karya tulis non fiksi pasti sudah paham dengan contoh buku non fiksi dalam artikel ini.
Buku non fiksi menjadi salah satu jenis buku rekomendasi yang perlu Anda baca untuk menambah pengetahuan. Ada banyak contoh buku non fiksi dan intisarinya yang bisa Anda baca untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas.
Berikut ada sejumalah informasi tentang contoh - contoh karya buku jenis non fiksi yang bisa jadi referensi buat kamu yang sedang mencari informasi tentang buku non fiksi.
Baca Juga: Ciri - Ciri Buku Non Fiksi
10 Contoh Buku Non Fiksi Beserta Pengarangnya
Buku non fiksi adalah buku yang menggunakan data atau referensi nyata menurut brainly. Contoh dari buku non fiksi dan fiksi ada banyak. Berikut ini 10 contoh karya non fiksi yang bisa Anda baca:
1. Sapiens: A Brief History of Humankind
Buku dengan judul Sapiens ini termasuk sebagai jenis buku non fiksi yang sudah banyak orang baca bahkan seluruh dunia. Buku ini mengisahkan mengenai perjalanan umat manusia yang penyajiannya sangat menarik oleh Yuval Noah.
2. Ketika Mozart Kecil Memainkan Jemarinya
Kata siapa orang yang jenius selalu merasa terbebani dan stres? Buku ciptaan It Pin Arifin ini berisi motivasi diri atau self motivation untuk bisa menjadi orang yang jenius dan tetap bahagia.
Buku ini sangat cocok orang tua baca sebagai bahan referensi mendidik anak jenius.
3. Fisika untuk SMA - Contoh Buku Non Fiksi
Tidak perlu susah-susah mencari contoh buku non fiksi. Buku pelajaran, termasuk buku Fisika untuk SMA juga termasuk sebagai jenis non fiksi. Hal ini karena untuk membuat buku pelajaran perlu sumber dan referensi yang dapat pertanggungjawaban kebenarannya.
4. Perempuan - Contoh Buku Non Fiksi
Buku berjudul Perempuan ini ciptaan M Quraish Shihab. Isi dari buku ini adalah mengenai panduan untuk perempuan dalam beragama. Buku ini dapat memberikan manfaat untuk menambah religiusitas lengkap dengan sumber yang telah terpercaya.
5. Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner
Siapa yang tidak mengetahui sosok inspiratif B.J Habibie. Buku ini mengisahkan B.J Habibie saat muda dan kehebatan yang beliau punya. Bagi penggemar B.J Habibie, buku karya Gina S Noer ini menjadi salah satu yang patut untuk dibaca.
6. Logika dan Himpunan - Contoh Buku Non Fiksi
Buku Logika dan Himpunan yang ditulis oleh Drs. Sukirman M.Pd berisi mengenai materi mengenai materi logika dan himpunan. Kelebihan dari buku ini adalah ukuran buku yang ringkas, sehingga mudah saat Anda bawa kemana saja.
Terdapat banyak soal yang bisa Anda kerjakan untuk menambah wawasan.
7. Super Genius Olimpiade Matematika
Bagi Anda yang sedang mempersiapkan untuk mengikuti olimpiade matematika, buku ini bisa menjadi salah satu bahan belajar yang bagus. Buku ini berisi materi utama untuk olimpiade matematika tingkat SMP yang lengkap beserta dengan latihan soal dan pembahasan.
8. Filsafat Pendidikan Islam
Sebagai buku yang bercerita mengenai filsafat pendidikan Islam, buku ini sangat mengedukasi dan menarik. Tidak hanya itu saja, terdapat penjabaran lengkap mengenai filsafat pendidikan Islam. Penggunaan bahasa yang mudah membuat buku ini cocok orang baca dalam semua kalangan.
9. Anatomi & Fisiologi - Contoh Buku Non Fiksi
Untuk lebih mengetahui mengenai anatomi dan fisiologi, buku ini bisa Anda gunakan untuk menambah pengetahuan. Selain itu, terdapat gambar ilustrasi yang mendukung dari uraian materi. Beberapa subjudul juga mempunyai petunjuk yang merupakan penjelasan rinci dari materi.
Selain buku ini, ada juga buku non fiksi bidang kesehatan dan olahraga lainnya yang menarik.
10. Algoritma & Pemrograman dengan C++
Sebagai langkah awal suatu pemrograman, algoritma menjadi ilmu yang perlu Anda kuasai. Penjelasannya yang detail dan jelas membuat pembaca yang tertarik dengan pemrograman bisa mempelajarinya dengan mudah.
Cara Meresensi Buku yang Baik dan Benar
Dalam membuat resensi, Anda harus mengetahui buku non fiksi judul pengarang penerbit jumlah halaman isi buku secara lengkap.
1. Membaca buku
Untuk meresensi buku, pertama Anda perlu memilih buku yang ingin diresensi. Dalam memilih buku, Anda bisa mempertimbangkan jenis dan genre buku tersebut. Anda juga bisa mencari tahu 3 contoh judul buku yang paling banyak orang resensi.
Hal yang perlu Anda ingat adalah bahwa perlu tahu jenis buku yang akan diresensi, apakah jenis buku non fiksi atau fiksi. Setelah berhasil memilih buku, bacalah buku tersebut dengan menggunakan teknik membaca cepat.
Penggunaan teknik ini agar proses membaca buku tidak memerlukan waktu yang banyak. Caranya yaitu dengan membaca intisari dari buku tersebut.
2. Menulis poin-poin penting
Selesai membaca buku, catatlah informasi maupun data dari buku yang akan Anda resensi. Informasi penting yang perlu Anda tulis adalah judul buku, penulis, dan pengarangnya, penerbit, tebal buku, cetakan, dan harga buku.
Proses paling sulit adalah menemukan poin-poin yang ada di dalam buku lalu menuangkannya dalam bentuk tulisan. Tandai jika terdapat kutipan atau catatan penting dalam buku.
Tulislah gagasan dari poin-poin tersebut menggunakan bahasa sendiri serta ulasan yang singkat, pendek, dan padat.
3. Menulis resensi
Setelah berhasil menemukan poin-poin penting buku, tulis isi resensi buku tersebut. Tidak hanya menuliskan isi buku saja, Anda juga bisa memberikan komentar atau pandangan terhadap buku tersebut. Cara menulis isi resensi yaitu:
- Menulis informasi umum tentang buku.
- Membuat judul untuk resensi buku.
- Menulis ringkasan dari isi buku.
- Menambahkan penilaian dan komentar mengenai buku.
- Menulis sisi lain dari buku.
- Membahas manfaat dari buku yang diresensi.
- Menambahkan kelebihan dan kekurangan buku.
- Memberikan nilai mengenai penggunaan bahasa sesuai EYD serta sistematika.
Jenis-Jenis Resensi Buku
Ada banyak jenis buku non fiksi yang bisa Anda resensi, misalnya buku non fiksi biografi, buku non fiksi dalam bidang sosial budaya, buku non fiksi dalam bidang kesehatan dan olahraga, dan lainnya. Berikut jenis-jenis dari resensi buku:
1. Resensi Deskriptif
Resensi jenis deskriptif merupakan resensi yang menggambarkan suatu karya secara rinci dan mendetail. Jenis ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai pentingnya buku atau karya tersebut sehingga harus dibaca oleh banyak orang.
Resensi deskriptif juga biasanya menyertai kelebihan dan kelemahan dari karya. Biografi tokoh juga dapat dibuat resensi dengan jenis deskriptif.
2. Resensi Informatif
Resensi informatif merupakan jenis resensi yang dibuat secara padat, singkat, dan jelas. Fokus dari resensi informatif yaitu mengedepankan bagian-bagian yang penting saja, lengkap dengan kelebihan dan kekurangan. Hal ini membuat resensi mengandung informasi yang penting.
3. Resensi Kritis
Resensi kritis akan lebih menonjolkan suatu metode pengetahuan tertentu. Misalnya, buku Laskar Pelangi yang tulisannya memakai pendekatan dari ilmu sosiologi. Penulisan resensi kritis perlu Anda tulis secara kritis dan objektif.
Sehingga, resensi tidak ditulis hanya dari pandangan penulis resensi saja. Cobalah membaca 5 contoh buku sebelum membuat resensi.
Contoh Resensi Buku Non Fiksi Lengkap Beserta Strukturnya
Salah satu contoh karya non fiksi adalah buku motivasi. Berikut contoh contoh resensi buku non fiksi beserta identitasnya dan unsur-unsurnya:
Identitas Buku
- Judul: The Magic Smile
- Penulis: Athif Abdul ‘Id
- Penerbit: Al - Jadid
- Tebal buku: 108 halaman
Sinopsis
The Magic Smile ditulis oleh Athif Abdul ‘Id dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah Irwan Raihan. Dalam buku The Magic Smile dijelaskan bahwa senyum merupakan kekuatan sihir yang bisa mengubah hidup seseorang.
Tidak ada orang yang ragu dengan kekuatan dari senyuman dan manfaat yang diberikannya. Mulai dari manfaat untuk orang lain bahkan diri sendiri. Senyuman yang ikhlas bisa mempengaruhi orang lain dan membuat hati menjadi terbuka.
Sebuah senyuman menunjukkan sikap murah hati dan sederhana yang dimiliki seseorang, namun apabila dilihat dari hakikatnya senyum mempunyai perilaku komplek yang bisa memikat. Senyum juga memiliki banyak arti dan makna dalam ilmu psikologis.
Terdapat senyum jujur, senyum dibalik amarah, senyum palsu, dan jenis senyum lainnya. Penulis menjelaskan semua jenis senyuman dalam buku ini, sehingga pembaca bisa mengetahui bagaimana senyum yang ideal. Bagian awal buku, penulis menjelaskan bahwa terdapat 18 jenis senyuman.
Selanjutnya, dijelaskan juga jika kebahagian hidup yang hakiki terdapat dalam senyum yang jujur. Pada bagian kedua buku dan penulisnya menjelaskan kemampuan dari senyuman yang jujur bisa membuat hati yang keras dan tertutup menjadi terbuka.
Penulis juga menjelaskan suatu bantahan dari sangkaan orang jika orang berwajah masah menunjukkan kebijaksanaan dan keteguhan.
Pada bagian ketiga, pembaca akan diajak berbincang mengenai manfaat dari senyuman yang bisa memberikan kebahagiaan dan cita-cita. Senyuman juga memiliki kemampuan dalam menambah rasa percaya diri seseorang. Senyuman adalah jalan keuntungan dan kesuksesan yang meyakinkan.
Pada bagian keempat yang berjudul “Senyuman dan Kesehatan Fisik-Psikis”, penulis menulis kesimpulan dari pendapat ahli psikologi tentang pengaruh serta efektivitas senyuman yang dengan ajaib bisa mempengaruhi kesehatan dari jiwa seseorang.
Pada bagian kelima dengan judul “Keluarga Senyum”, penulis lebih berfokus dalam menjelaskan arti senyum dalam keluarga. Keluarga merupakan pondasi paling dasar bagi seseorang. Penulis juga mengisahkan tentang efek senyuman yang istri berikan kepada suami.
Ibu yang hebat adalah seseorang yang selalu berusaha untuk tersenyum dalam mengasuh dan mengajarkan anaknya. Senyum menjadi manifestasi positif yang bisa membuat penerus generasi lebih cerdas. Interaksi yang hadir dari senyuman bisa membuat ruang damai, dalam fisik serta psikis.
Kelebihan
Buku ini hadir sebagai bentuk motivasi untuk banyak orang. Manfaat yang bisa pembaca dapatkan yaitu membimbing supaya bisa menjadi seseorang yang memiliki kunci pembuka hati. Selain itu, menuntun orang agar bisa menghadapi kehidupan dengan senyuman.
Kekurangan
Kekurangan dari buku ini hampir tidak ada. Walaupun hasil terjemahan, namun kata-katanya masih bisa tercerna menggunakan konteks makna yang serupa.
Pengertian Resensi Buku Non Fiksi
Pengertian dari resensi buku non fiksi yaitu resensi yang berisi suatu pembahasan suatu buku ilmiah, bersifat nyata, benar-benar terjadi, dan faktual.
Untuk buku non fiksi, resensi ditulis dengan cara lebih formal misalnya mengenai isi buku, teknis, kebermanfaatan, kelemahan dan kelebihan, serta alasan mengapa buku tersebut perlu untuk dibaca.
Artikel Terkait: Contoh Resensi Buku Non Fiksi
1. Judul Resensi
Bagian pertama dari resensi adalah judul resensi. Judul resensi dibuat oleh orang yang menulis resensi tersebut. Oleh karena itu, ketika menulis resensi buku ada dua judul yang perlu Anda tulis.
Judul pertama adalah judul resensi dan judul kedua merupakan judul asli dari buku yang diresensi. Dalam pembuatan judul resensi, pastikan bahwa judul yang kita tulis berbeda dengan judul asli dari buku.
Bagi pemula yang belum terbiasa meresensi biasanya judul resensi sama dengan judul asli dari buku tersebut.
2. Identitas Buku
Bagian selanjutnya adalah identitas buku. Identitas buku merupakan identitas mengenai buku yang akan Anda resensi. Identitas buku perlu kita tulis agar pembaca dapat mengetahui keterangan atau informasi yang lengkap dan singkat tentang buku.
Manfaat lainnya dari identitas buku adalah untuk membantu pembaca mengetahui tahun cetakan buku, penerbit yang mengeluarkan, jumlah halaman, berat buku, serta ISBN. Penulisan identitas buku juga menjadi salah satu cara untuk branding buku.
Beserta unsur-unsurnya yang ada dalam identitas buku yaitu judul, pengarang, penulis, tahun terbit, penerbit, ketebalan, berat buku, ISBN, dan harga buku.
3. Cover Buku yang Di Resensi
Setelah penulisan identitas buku, cantumkan cover buku yang akan Anda resensi. Lebih baik jangan gunakan gambar hasil foto orang lain, gunakan foto hasil sendiri untuk dimasukkan ke dalam resensi. Penggunaan foto orang lain untuk keperluan resensi bisa menimbulkan masalah.
Bisa saja penggunaan foto orang lain menimbulkan masalah hak cipta. Masalah ini bisa timbul apabila orang yang meresensi tidak mencantumkan sumber foto dan pemilik foto mempermasalahkannya. Mengapa cover buku perlu harus ada?
Alasannya adalah karena bisa jadi ada buku yang berjudul sama atau serupa. Penyertaan foto menjadi cara untuk menekankan bahwa resensi tersebut dari buku yang sama dengan foto. Tujuan lainnya adalah agar pembaca bisa mengenali buku.
4. Paragraf Pembuka
Dalam resensi buku, terdapat paragraf pembuka yang biasanya menggunakan gaya bahasa dari orang yang menulis resensi. Supaya resensi buku menarik, Anda juga bisa memubat paragraf pertama atau lead yang menarik dan menggugah rasa penasaran pembaca.
Tujuan dari resensi buku yaitu sebagai salah satu cara untuk memasarkan buku. Oleh karena itu, jika peresensi ingin melakukan marketing buku maka gunakan lead yang menarik dan menyenangkan.
Jika Anda termasuk orang yang sulit dalam membuat kalimat pembuka, gunakan benang merah dari buku tersebut atau permasalahan yang menarik bagi pembaca. Selanjutnya, olah kata-kata tersebut dan hubungkan memakai bahasa yang bisa kita pahami secara mudah.
5. Inti Resensi
Selesai dengan paragraf pembuka, bagian selanjutnya adalah inti resensi. Isi resensi yang baik dapat merangkum isi buku tersebut. Umumnya, dalam resensi juga beserta kutipan maupun pesan asli langsung dari buku.
Anda harus bisa menulis beserta butir-butir penting, nilai-nilainya, isinya, dan unsurnya. Tulis juga kelebihan maupun kelemahan buku tersebut. Buku non fiksi terbagi lagi menjadi beberapa genre dengan segmentasi pembaca masing-masing.
Karena hal ini Anda juga bisa menuliskan siapa saja yang cocok untuk membaca buku tersebut. Misalnya, buku cocok untuk dibaca mahasiswa, peneliti, anak muda, bahkan masyarakat secara umum.
Apabila Anda tidak mengetahui buku tersebut masuk ke dalam jenis fiksi atau non fiksi, lihat bagian yang ada di belakang buku. Di bawah ISBN dan barcode biasanya Anda bisa membaca jenis buku.
Struktur Buku Non Fiksi
Buku non fiksi memiliki struktur buku yang berbeda dengan buku non fiksi. Struktur buku non fiksi adalah:
- Orientasi: Dalam bagian orientasi, penulis resensi akan mengawalinya dengan pembahasan dalam buku tersebut. Umumnya, terdapat pengenalan tokoh yang terlibat dalam buku tersebut mulai dari awal cerita sampai akhir.
- Urutan peristiwa: Urutan kejadian atau peristiwa menjadi struktur kedua dalam buku non fiksi. Peristiwa akan dibahas dari mulai terjadinya masalah sampai masalah yang terjadi berakhir.
- Reorientasi: Bagian reorientasi adalah kesimpulan dari buku serta penutup. Umumnya, dalam penutup terdapat pesan moral.
Contoh buku non fiksi adalah buku bersifat ilmiah yang ditulis menggunakan data sesuai kenyataan. Salah satu contohnya adalah buku biografi. Sebelum meresensi buku, pastikan untuk mengetahui isi buku supaya bisa menuliskan resensi yang lengkap dan menarik.